Apa Perbedaan Legacy BIOS dan UEFI pada Laptop?

1
3445

Perbedaan legacy BIOS dan UEFI pada Laptop

Apa perbedaan antara Legacy BIOS dan UEFI pada Laptop / Komputer?. BIOS mungkin sudah cukup familiar bagi pengguna PC Desktop atau Laptop. Jika anda hendak melakukan install ulang Komputer, maka harus masuk ke BIOS Laptop terlebih dahulu untuk mengatur boot priority. Tapi, kalau soal UEFI mungkin masih asing bagi sebagian pengguna Laptop atau Komputer, pasalnya ini memang sesuatu yang baru.

Pada sebuah Komputer atau Laptop terdapat firmware yang merupakan program yang menjembatani antara sistem operasi dengan hardware. Firmware tersebut selama ini pengguna Komputer kenal dengan BIOS. Biasanya pengguna Komputer hanya membuka BIOS saat hendak melakukan install ulang Windows. Setelah masuk ke BIOS, akan tampil beberapa settingan dan informasi, mulai dari waktu dan tanggal, tipe hardware, tegangan, pilihan booting dan sebagainya.

Pada BIOS sendiri biasanya terdapat pilihan apakah ingin menggunakan Legacy BIOS atau UEFI. Lalu apa itu Legacy BIOS dan UEFI, serta apa perbedaan keduanya?. UEFI adalah standar teknologi baru yang berfungsi memperluas dan mempercanggih fungsi dari sistem BIOS. Lahirnya standar interface UEFI berawal dari adanya gagasan standar EFI pada pertengahan 1990an, yang berbarengan dengan proyek server Intel-HP Itanium. Selanjutnya EFI terus mendapat pengembangan dan penyempurnaan spesifikasi serta fitur-fiturnya, sehingga sekarang semua perangkat Komputer sudah bisa menggunakannya.

Sebagai hasil dari pengembangan teknologi EFI tersebut, maka lahirlah spesifikasi interface baru yang bernama UEFI. U=Unified yang berarti standar yang sudah diseragamkan, dengan kata lain UEFI merupakan pengembangan dari EFI (v1.x), maka istilah UEFI disebut juga dengan EFI v2.x.

Apa Perbedaan Legacy BIOS dan UEFI pada Komputer?

UEFI sendiri adalah komponen sofware yang terdapat pada sistem Komputer yang lebih modern atau keluaran terbaru. Walaupun pada awalnya hanya untuk memenuhi kebutuhan Komputer kelas server, namun saat ini sudah banyak terpasang pada Komputer kelas atas dan juga pada Laptop.

Baca Juga : Jenis-Jenis SSD yang Dapat Anda Gunakan - SATA dan PCIe

Setelah munculnya UEFI, maka teknologi BIOS yang biasa (generasi sebelumnya) mendapat istilah baru, yaitu Legacy BIOS. Legacy bisa berarti sebagai standar teknologi lama, karena memang BIOS merupakan teknologi yang sudah lama. Sebagai informasi bahwa teknologi BIOS sudah berumur lebih dari 30 tahun. Maka sudah saatnya dan sewajarnya ada generasi teknologi baru yang lebih canggih dan bisa men-support perkembangan pada sisi hardware dan teknologinya.

Jika dibandingkan dengan Legacy BIOS, maka UEFI mempunyai banyak kelebihan baik dari segi fitur, level bahasa pemrograman, pengontrolan hardware,kapasitas memori dan bit, dll. Legacy BIOS menggunakan 16 bit-code, padahal teknologi prosessor saat ini sudah menggunakan 64 bit atau minimal 32 bit dan itupun hanya pada kalangan netbook saja. Sehingga hal ini akan menimbulkan kesenjangan yang sangat jauh dari sisi kemampuan hardware dan firmware.

Ini hanyalah contoh paling sederhana dari keterbatasan Legacy BIOS, karena IBM menciptakan BIOS 30 tahun lalu yang artinya sudah jadul. Jika firmware teknologi jadul harus dipaksakan untuk men-support teknologi baru yang terus berkembang maka akibatnya akan menjadi masalah (stumbling). Oleh karena itu lahirnya EFI / UEFI adalah tuntutan perkembangan zaman untuk mengimbangi pesatnya perkembangan Komputer dewasa ini.

Dengan perkembangan hardware dan kapasitas penyimpanan pada Komputer atau Laptop saat ini yang amat pesat, maka kemampuan BIOS sudah mentok untuk mendukungnya. Karena banyak keterbatasan dari BIOS saat ini yang tidak bisa dipenuhi oleh tuntutan perkembangan hardware.

Salah satu contoh kelebihan UEFI adalah dukungan dengan format tabel partisi GPT pada Hardisk, kemampuan booting dari Hardisk dengan kapasitas besar sehingga proses booting akan lebih cepat. Selama ini Komputer menggunakan MBR untuk menyimpan boot code dan tabel partisi pada Hardisk dan media penyimpanan. Adanya GPT yang mendukung UEFI tentu memberikan pengaruh besar, karena perbedaan antara GPT dan MBR juga mencolok.

Baca Juga : Tingkatan Satuan Kapasitas Penyimpanan Data, Byte Hingga EB

Kesimpulan

Jadi kesimpulannya, untuk perkembangan ke depan semua platform Komputer akan beralih dari Legacy BIOS ke UEFI firmware. Mungkin dalam jangka waktu 5 tahun ke depan semua Komputer sudah menggunakan firmware UEFI.

Saat ini rata-rata produsen Komputer PC Desktop dan Laptop sudah menerapkan UEFI sebagai pengganti BIOS pada produknya. Meskipun masih berada pada masa transisi dan di dalam UEFI masih ada juga fitur Legacy BIOS atau CSM (Compability Support Module). Kenapa masih ada Legacy BIOS, agar pengguna tetap bisa menggunakannya kalau saja masih belum ingin beralih ke UEFI.

Itulah penjelasan singkat tentang perbedaan antara Legacy BIOS dan UEFI yang terdapat pada Laptop atau Komputer. Sekarang anda sudah tahu perbedaan keduanya, yang tentu saja UEFI lebih unggul karena memang teknologi baru. Tapi, tidak semua sistem operasi sudah bisa terpasang pada UEFI, sehingga Legacy BIOS juga masih tetap banyak penggunanya.

Kalau Laptop atau Komputer anda memiliki opsi Legacy BIOS dan UEFI, maka anda bisa memilih hendak menggunakan yang mana. Salah satu yang harus anda perhatikan adalah menyesuaikan dengan tabel partisi pada Hardisk, jadi silahkan cek apakah GPT atau MBR. Jika Hardisk pake GPT maka silahkan pilih UEFI dan jika Hardisk pake MBR maka pilih Legacy BIOS. Selain itu, anda juga harus memperhatikan sistem operasi yang hendak anda install. Jika inging menggunakan UEFI, pastikan sistem operasi anda sudah bisa berjalan pada UEFI.

1 KOMENTAR

  1. terimakasih atas infonya.. saya sudah lama tidak oprek bios dan perkembangan hardware. terakhir jaman SMA , Kuliah.. umur sekarang 46

BERKOMENTAR

Tuliskan komentar anda!
Masukkan nama anda