Apa Itu VPS Hosting? Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerjanya

0
240

Apa itu pengertian VPS Hosting?

Bagi anda yang sedang belajar tentang pembuatan website, maka mungkin pernah mendengar istilah VPS. Istilah tersebut memang seringkali muncul pada materi tentang website maupun dalam diskusi di grup sosial media. Maka tidak heran jika banyak yang penasaran dan ingin tahu tentang apa itu VPS.

Saat hendak membuat website yang bisa diakses secara online, maka salah satu yang harus anda siapkan selain nama domain adalah sebuah server. Salah satu jenis server yang sering digunakan adalah VPS hosting atau sering juga disebut VPS cloud.

Namun, sebelum anda memutuskan untuk menggunakan layanan VPS hosting, maka alangkah lebih baik jika memahami apa itu VPS terlebih dahulu. Anda juga perlu memahami fungsi dan peranan VPS, serta bagaimana cara kerjanya. Semua itu diperlukan tentu saja agar nantinya tidak terjadi kendala saat anda membuat website. Oleh karena itu, pada artikel ini akan dijelaskan tentang apa itu VPS, apa fungsinya, dan bagaimana cara kerjanya.

Apa Itu VPS Hosting?

VPS yang merupakan singkatan dari Virtual Private Server adalah sebuah layanan server yang berasal dari server fisik yang kemudian dibagi menjadi beberapa server virtual. Misal, jika anda mempunyai satu Komputer server, di dalam Komputer server tersebut anda bisa membuat beberapa Komputer virtual lagi dengan OS dan spesifikasi yang berbeda-beda.

Konsepnya sama seperti jika anda menginstall VirtualBox di Laptop anda, maka anda bisa membuat beberapa Komputer virtual di dalam Laptop tersebut. Jadi, anda bisa membuat Komputer virtual dengan sistem operasi yang berbeda ataupun sama dengan Laptop anda.

Tidak hanya bisa menginstall beberapa OS dalam satu Laptop, anda juga bisa menentukan sumber daya pada masing-masing Komputer virtual. Anda bisa menentukan jumlah core CPU, besar RAM, dan kapasitas penyimpanan yang berbeda pada masing-masing Komputer virtual. Jadi, Komputer virtual memiliki sumber daya yang terpisah dengan Komputer virtual lainnya dan bisa saja memiliki spesifikasi yang berbeda-beda.

Layaknya sebuah Komputer virtual dalam Laptop atau Komputer PC anda, begitu juga konsep dari sebuah VPS. Dalah satu fisik Komputer server, bisa dibuat beberapa server virtual dengan sumber daya dan OS yang terpisah dengan server virtual lainnya.

Artinya, jika anda menyewa sebuah server virtual, maka hanya anda yang bisa menggunakan sumber daya dari VPS tersebut dan tidak berbagi dengan pengguna VPS yang lain. Berbeda halnya dengan shared hosting, dimana anda harus berbagi sumber daya dengan pengguna lain.

Baca Juga : Cara Update Google Chrome Dekstop ke Versi Terbaru

Apa Fungsi Sebuah VPS?

Fungsi utama dari sebuah VPS adalah sebagai tempat untuk menyimpan script dan file-file pendukung website anda agar bisa diakses secara online. Lebih lanjut, VPS berfungsi sebagai sebuah server yang bisa menjalankan website dengan kebutuhan sumber daya dan trafik yang cukup tinggi.

Jadi, sebuah VPS bisa dikatakan sebagai server yang cukup kuat dan memiliki sumber daya yang lebih besar sehingga mampu menjalankan website yang tidak bisa dijalankan pada hosting biasa (shared hosting). Yang membuat VPS lebih kuat dibanding hosting biasa atau shared hosting adalah karena penggunaan sumber daya pada VPS tidak berbagi dengan pengguna lain.

Jika ternyata website anda masih belum bekerja optimal karena kelebihan beban, anda bisa dengan mudah meningkatkan spesifikasi VPS yang digunakan. Anda bisa menambah core CPU, kapasitas RAM, hingga kapasitas penyimpanan sesuai kebutuhan. Dengan demikian website yang anda buat bisa selalu dalam performa terbaik karena menggunakan server dengan sumber daya memadai.

Bagaimana Cara Kerja Sebuah VPS Hosting?

Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa konsep dari sebuah VPS itu sama dengan Komputer virtual di dalam Laptop anda. Artinya, anda harus memilih sendiri jumlah core CPU, besar RAM, kapasitas penyimpanan, dan sistem operasi yang digunakan.

Jadi, saat anda hendak menyewa dan membuat sebuah VPS, maka anda akan diberikan pilihan spesifikasi server virtual yang hendak dibuat, serta OS apa yang ingin diinstall didalamnya. Selain itu, anda juga akan diberikan pilihan ingin menyewa VPS yang memiliki datacenter di negara mana, misalnya di Indonesia, Singapura, Jepang, dll.

Setelah VPS anda selesai dibuat, maka anda akan mendapatkan VPS yang didalamnya masih kosong dan hanya terinstall OS saja. Sama seperti saat anda membeli sebuah Laptop baru yang hanya terinstall Windows, didalamnya belum ada aplikasi dan program apapun.

Agar VPS tersebut dapat digunakan untuk membuat website anda menjadi online, maka anda harus menginstall program yang dibutuhkan di dalam VPS tersebut. Proses konfigurasi dan install aplikasi di VPS semua dilakukan melalui SSH yang bekerja layaknya terminal Linux.

Program paling penting yang harus anda install adalah Web Server agar script-script website anda dapat dijalankan nantinya. Namun, agar lebih mudah maka biasanya pengguna VPS lebih memilih untuk menginstall sebuah panel VPS.

Baca Juga : Cara Menggunakan Google Classroom Untuk Guru dan Siswa (Lengkap)

Apa Itu Panel VPS?

Jika anda sudah pernah menggunakan layanan shared hosting (hosting biasa), maka tentu sudah familiar dengan cPanel. Kurang lebih gambaran umum tentang panel VPS yaitu seperti cPanel yang sering anda gunakan pada shared hosting.

Sebuah panel hosting atau panel VPS memiliki berbagai jenis fitur yang memungkinkan anda untuk mengatur VPS yang baru saja anda buat dengan lebih mudah. Jadi, tidak perlu lagi mengetikkan kode-kode rumit melalui SSH.

Apa Fungsi Panel VPS?

Fungsi utama panel VPS adalah untuk memudahkan anda sebagai pengguna VPS dalam mengkonfugurasi VPS yang sudah dibuat. Saat anda menginstall sebuah panel VPS, maka semua program yang dibutuhkan untuk membuat website menjadi online sudah ikut terinstall. Dengan demikian, proses konfigurasi server akan lebih mudah karena bisa diatur melalui browser layaknya saat anda menggunakan cPanel.

Apakah Sulit Menginstall Panel di VPS?

Proses instalasi panel juga lumayan mudah dibanding jika anda harus menginstall dan mengkonfigurasi web server secara manual. Para pembuat panel VPS biasanya sudah menyediakan panduan install di website resmi mereka. Jadi, anda hanya perlu mengakses VPS yang sudah dibuat melalui SSH, kemudian ikuti panduan install dari panel yang ingin anda pasang.

Apakah Panel VPS Gratis?

Saat ini ada banyak pilihan panel hosting atau panel VPS yang bisa anda pasang di VPS yang sudah dibuat. Beberapa panel VPS ada yang berbayar, namun banyak juga yang bisa anda gunakan secara gratis. Contoh panel hosting berbayar yang paling sering digunakan adalah cPanel dan Plesk. Anda juga bisa menggunakan panel gratisan, misalnya CyberPanel, aaPanel, Virtualmin dan lain sebagainya.

contoh panel VPS CyberPanel

Fitur-fitur dari masing-masing panel pada umumnya sama saja, yaitu program-program yang bisa membuat website anda menjadi online menggunakan VPS. Namun, lebih lanjut tentu saja terdapat kelebihan dan kekurangan pada masing-masing panel VPS.

Kapan Harus Menggunakan VPS?

Terdapat beberapa hal yang harus anda pertimbangkan sebelum memutuskan untuk menggunakan VPS. Pasalnya, hosting biasa (shared hosting) dan VPS berbeda dalam penggunaannya. Berikut beberapa pertimbangan apakah sudah saatnya menggunakan VPS atau belum.

1. Trafik Website Sudah Banyak

Jika trafik website anda sudah banyak dan shared hosting tidak bisa lagi menanganinya, maka silahkan beralih ke VPS. Trafik website yang banyak itu misalnya saat website anda sudah memiliki 10.000 pengunjung per hari.

Baca Juga : Cara Mengatur Siapa yang Melihat Postingan yg Menandai Anda di FB

Biasanya jika trafik website sudah banyak maka shared hosting akan kewalahan menanganinya sehingga website akan menjadi loading lama atau lemot saat diakses. Terlebih lagi jika website anda dalah ecommerce yang pasti membutuhkan sumber daya lebih dibanding website blog.

Jika trafik website sudah semakin meningkat pesat, maka saat itulah anda harus memutuskan untuk beralih menggunakan VPS. Jika tidak, maka website anda tidak akan bekerja optimal karena dukungan sumber daya yang kurang memadai.

2. Mempunyai Dana Lebih Banyak

VPS memiliki sumber daya yang lebih tinggi dibanding hosting biasa, maka tentu harganya juga lebih mahal. Jadi, sebelum memutuskan untuk beralih ke VPS, perhatikan keuangan anda terlebih dahulu. Pasalnya, harga sewa VPS bisa lebih mahal 5 kali lipat dibanding hosting biasa.

Saat ini anda bisa mendapatkan VPS dengan performa yang cukup baik dengan harga mulai dari $5 atau sekitar Rp.70.000. Sementara untuk mendapatkan sebuah shared hosting anda hanya perlu membayar mulai dari Rp.15.000 per bulan.

Harga VPS di UpCloud

Jadi, silahkan pertimbangkan keuangan anda sebelum memutuskan untuk beralih menggunakan VPS, karena VPS tentu harganya lebih mahal.

3. Paham Cara Konfigurasi VPS

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa penggunaan VPS itu sedikit berbeda dengan hosting biasa (shared hosting). Jika biasanya pada shared hosting anda bisa langsung pakai, maka tidak berlaku dengan VPS.

Pada VPS, anda harus melakukan konfigurasi sendiri dari awal hingga VPS tersebut bisa digunakan dan membuat website anda menjadi online. Memang ada yang menyediakan jasa setup VPS, namun itu tentu akan membutuhkan biaya lebih banyak lagi. Selain itu, alangkah lebih baik jika anda sendiri yang mengkonfigurasi server website yang dibuat agar lebih aman.

Jadi, sebelum memutuskan untuk beralih menggunakan VPS, maka silahkan belajar bagaimana mengkonfigurasi VPS terlebih dahulu. Jika sudah bisa melakukan setup VPS, maka silahkan pindahkan website anda ke VPS.

Penutup

Demikian penjelasan tentang apa itu VPS, fungsi dan bagaimana cara kerjanya dalam membuat sebuah website menjadi online. Semoga dengan adanya penjelasan di atas bisa membantu anda agar bisa memahami tentang apa itu VPS sebelum memutuskan untuk menggunakannya.

BERKOMENTAR

Tuliskan komentar anda!
Masukkan nama anda